Kaifiyat Mandi Wajib Setelah Haid

 

Niat

Haid atau menstruasi merupakan fitrah perempuan yang selalu terjadi setiap bulannya. Haid merupakan proses alamiah pada tubuh perempuan akibat terjadinya perluruhan pada dinding rahim dikarenakan tidak adanya pembuahan atau ovulasi.  

Seorang perempuan yang sedang menstruasi tidak dibolehkan untuk melakukan berbagai rangkaian ibadah seperti sholat dan shaum. 

Hal ini sesuai dengan hadits yang berbunyi :

“Dari Aisyah RA, “Bukankah bilsa di wanita haid ia tidak sholat dan pula puasa? Itulah kekurangan agama si wanita” (Muttafaqun ‘alaih, HR. Bukhari dan Muslim). Sehingga berdasarkan hadits ini, para ulama sepakat bahwa seorang wanita yang sedang haid tidak boleh sholat baik yang fardhu maupun sunat dan juga tidak boleh berpuasa.

Setelah haid, perempuan tersebut harus mandi wajib untuk membersihkan diri dari hadats besar. Lalu bagaimana niat, doa dan tata cara mandi wajib setelah haid? Untuk lebih jelasnya berikut ulasannya.

Perlu diketahui bahwa setiap yang namanya ibadah wajib itu, baik yang fardhu kifayah maupun fardhu ain, wajibnya hukumnya melafadzkan niat terlebih dahulu. Begitupun dengan mandi wajib maka anda harus melafadzkan niat mandi wajib terlebih dahulu. Berikut niat mandi wajib setelah haid :

“Bismillahirohmanirohim Nawaitu ghusla liraf’il hadatsil akbar minal haidil fardlon lillahi ta’ala”

Artinya : “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang sengaja aku niat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar dari haid fardhu karena Allah Ta’ala”. Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid

Setelah niat maka langkah selanjutnya adalah melakukan tata cara mandi wajib. Sebagai mandi wajib, terdapat beberapa rukun yang harus dipenuhi dan tidak boleh ditinggalkan. Sebab, jika ada rukun-rukun yang tidak terpenuhi maka mandi wajib tersebut dianggap tidak sah. 

Dalam hal ini Syekh Salim bin Sumair Al-Hadlrami dalam kitabnya yang berjudul Safinatun Naja’ menyebutkan bahwa 2 hal menjadi rukun dalam mandi wajib ini, yaitu niat dan meratakan air ke seluruh tubuh. 

1. Basuhlah Tangan Terlebih Dahulu Sebanyak tiga kali

Langkah yang pertama tangan harus dibersihkan terlebih dahulu sebanyak tiga kali. Lalu tangan inilah yang membantu untuk membersihkan kotoran di seluruh tubuh. Bahkan, dalam madzhab Syafi’i niat harus disertakan bersamaan dengan ketika air pertamakali disiramkan ke tubuh. Pada saat inilah bacaan niat mandi wajib bisa dilafadzkan. 


2. Bersihkan Semua Kotoran dan Najis Pada Tubuh

Sebelum mandi wajib, anda bersihkan kotoran-kotoran yang pada tubuh terlebih dahulu. Misalnya anda bisa buang air kecil atau besar dulu.  


3. Berwudhu

Fungsi dari whudu ini adalah untuk mensucikan tubuh dari hadats kecil sehingga nantinya mandi wajib berfungsi untuk mensucikan hadats besar. Berwudhu saat akan melakukan mandi wajib, sama seperti wudhu mau sholat. Setelah berwudhu siram kedua kaki. 


4. Mulai Mandi Wajib

Setelah berwudhu, mandi wajib dimulai dengan mengguyurkan air pada kepala sampai tiga kali berturut-turut. 


5. Mengguyur Bagian Badan

Setelah itu guyur tubuh sebelah kanan sebanyak tiga kali, kemudian beralih ke tubuh sebelah kiri sebanyak tiga kali juga. Kemudian menggosok-gosok tubuh, depan maupun belakang, sebanyak tiga kali dan membersihkan sela-sela rambut. Selain itu, pastikan air yang diguyurkan tersebut mengalir ke lipatan-lipatan kulit serta pangkal rambut. Namun, hindari menyentuh kemaluan. Karena kalau menyentuh kemaluan maka anda harus berwudhu kembali. 

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Mandi Wajib Setelah Haid

- Hendaknya menggunakan air yang suci dan membersihkan tanpa terkena kotoran yang bisa merubah bau dan sifatnya

- Mandi janabat atau mandi wajib ini dihukumi sebagai pengganti wudhu

- Seluruh tubuh harus terkena air keseluruhan tanpa terkecuali

- Tidak menggunakan tutup kepala


Posting Komentar

0 Komentar