Alasan Film Filosofi Kopi Berbeda dan Menarik

Hal Menarik Film Filosopi Kopi

Bagi kalian penggemar film Indonesia, pasti tidak asing dengan film Filosofi Kopi, yang menceritakan perjalanan dua sahabat, Ben dan Joni, dalam menjalankan usaha kedai kopi mereka.
Walau tayang pada 2015, pamor film ini tak pernah padam. Ini terlihat dari ‘keeksisan’ kedai Filosofi Kopi hingga Filosofi Kopi The Series pada situs Youtube serta rencana sekuel film mereka yang berjudul Filosofi Kopi: “Ben & Jody”.

Kepopuleran tersebut tidaklah mengherankan. Ben & Jody sukses menggambarkan dilema yang dialami oleh kaum muda dalam menjalani kehidupan mereka, seperti perjalanan mewujudkan mimpi hingga menghadapi realita kehidupan yang ‘sepahit kopi’.

Melalui film ini diajarkan juga bahwa semua impian bisa terwujud, jika kita bekerja keras setiap harinya. Seperti Ben yang membutuhkan usah asangat keras untuk bisa mencipta kopi ‘Ben Perfecto’. Terlihat juga bahwa passion Ben dalam kopi, mendorongnya bisa menciptakan kopi yang nikmat serta telah diakui banyak orang.

Tapi kerja keras saja tidaklah cukup, dukungan orang terdekat bisa membantu kita dalam mewujudkan impian. Misalnya ketika sudah bersusah payah menciptakan Ben Perfecto, Ben dikejutkan dengan kemunculan Kopi Tiwus yang ternyata lebih enak dibandingkan dengan kopi buatannya.

Dari awalnya diremehkan, keberadaan Kopi Tiwus akhirnya membuat Ben merasa tidak pantas menjadi Barista. Dalam keadaan terburuk ini, kepercayaan dan dukungan dari Ayah dan sahabatnya, Jodi, Ben kembali percaya diri dan bersemangat membuat Kopi.

Perjalanan itulah yang membuat para penggemar film Filosofi Kopi, terutama anak muda agar menghargai kopi Indonesia serta menumbuhkan semangat mereka untuk mewujudkan impian mereka layaknya Ben dan Jodi.

Tak hanya kerja keras, dukungan orang terdekat, dan skill yang dimiliki, serta gadget yang tepat bisa membantu kita untuk mewujudkan impian menjadi kenyataan.

Posting Komentar

1 Komentar